Selasa, 31 Mei 2011

***KEJUJURAN INTLEKTUAL - ILMIAH***

Ada beberapa ayat dalam Al-Quran dan sabda-sabda Nabi yang menunjukkan mengenai sikap ilmiah yang sangat begitu diperhatikan oleh para ulama maupun cendekiawan terdahulu, lebih-lebih yang menyandang status Islam, sehingga pada akhirnya menjadi sebuah tradisi keilmuan mereka. Salah satu di antaranya adalah kejujuran ilmiah.

Kejujuran ilmiah mencetuskan beberapa pernyataan diantaranya sebuah pernyataan ”Allahu a’lam” (Allah maha mengetahui segalanya) setiap merampungkan suatu karya ilmiah. Dan mengatakan ”saya tidak tahu” disaat beliau-beliau disodorkan pertanyaan yang memang mereka tidak mengetahui secara persis jawbannya. Bahkan, bisa jadi, tidak memberi jawaban –meskipun mereka tahu jawabannya-jika diantara yg hadir, ada orang yg lebih mumpuni dalam kapasitas dan kapabilits keintlektualanya.

Al-Quran memposisikan ungkapan ”aku (kami) tidak tahu”  sebagai jawaban yang harus di ucapkan oleh seorang yang tidak tahu jawabannya. Bahkan, Pakar, Nabi, Rasul, Malaikat yang notabene dekat dengan Tuhan sekalipun.

Ada tiga jawaban yang akan dilontarkan seseorang terkait ketidaktahuannya dalam menjawab pertanyaan. Pertama, menjawab dengan membohongi dirinya skaligus si penanya. Kedua, ia akan berusaha meyakinkan dirinya dan si penanya dgn jawaban yang ga’ pasti berdasarkan asumsi yg lemah. Karena, dugaan tidak memberi efek sedikitpun terhadap kebenaran (QS 53:28). Ketiga, bersikap ksatria berani jujur untuk mengungkapkan ”saya tidak tahu.”Jawaban kayak inilah yg dilontarkan oleh Baginda Rasul Muhammad SAW, Ketika beliau tidak mengetahui duduk perkaranya. Nabi bahkan bersabda:”BUKTI PENGETAHUAN SESEORANG ADALAH MENJAWAB (DGN JAWABAN) TIDAK TAHU"

Tidak jarang dalam goresan2 pena emas para Ulama’ terdahulu menanamkan sikap seperti itu. Bahkan empatpuluh pertanyaan yang diajukan kepada ulama besar sekaliber Imam Malik, dijawab semua, dengan tiga puluh enam di antaranya di jawab ”tidak tahu.” Biasa diketemukan juga litelatur-litelatur clasic (turats) para pendahulu, didalamnya tersurat pesan kepada pembaca; Kalian kuperkenankan untuk menyalin kandungan isi yg termuat didalam kitab ini serta menyatakan ”tidak tahu” bila anda memang tidak mengetahuinya.

Janganlah terbersit sedikitpun untuk tidak mengatakan "Wallohu a'lam" dalam segala hal !!!! Dan Coba kita bandingkan tradisi dalam fenomena di atas dengan keadaan sekarang ini!!!!!

Wallohu a'lam bishshowab wa ilihil marji'


Malang, 24 Feb 2011

Tidak ada komentar: